Bisnis Online

10 Gunung Berapi Bawah Laut Paling Menakjubkan

Mauna Kea atau Gunung Putih di Hawaii adalah gunung bawah laut tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 16.400 meter dari dasar laut hingga puncak. Rangkaian gunung berapi terpanjang di dunia, dengan panjang mencapai 2.400 km, juga ada di kepulauan itu. Saat ini diketahui ada sekitar 5.000 gubung berapi aktif di bawah laut di seluruh dunia, dan keberadaannya sungguh sangat mengangumkan. Namun di antara gunung-gunung itu, inilah 10 gunung api yang paling menakjubkan yang datanya dikutip dari Koran Tempo.

1. Molokini Crater, Hawaii
Ketinggian gunung ini membuat puncaknya menyembul separuh di permukaan laut dan membentuk bulan sabit. Kawasan di sekitar gunung ini sangat disukai para penyelam dan kaya akan habitat burung laut.

2. Morro Rock, California
Gunung ini merupakan salah satu rangkaian gunung api yang dikenal dengan nama "Nine Sisters", dan terbentuk sekitar 20 juta tahun lalu.

3. Surtsey, Islandia
Kadangkala letusan gunung berapi bawah laut membentuk pulau baru di atasnya. Itulah yang terjadi pada Surtsey. Pada 1963, gunung ini meletus dan pulau baru terbentuk di atasnya.

4. Eldfell Volcano, Islandia

Islandia merupakan negara yang kaya akan gunung berapi bawah laut, dan mayoritas gunung-gunung di negara ini tergolong aktif. Letusan paling besar terjadi pada 1973, ketika lava gunung ini menutupi Pelabuhan Helmaey.

5. Iwo Jima, Jepang
Gunung berapi ini terletak di dekat Pulai Iwo Jima, di laut Pasific. Gunung ini pernah meletus pada 2005.

6.Brother Volcano, Selandia Baru
Diagram tiga dimensi darui gunung ini merupakan bagian dari gunung berapi aktif Karmadec Arc. Letaknya 1.850 meter di bawah permukaan laut. Terdapat kawah besar dengan kedalaman 300-500 meter.

7. Healy Volcano, Kermadec Ridge
Ini merupakan gunung berapi besar lainnya di Kermadec Ridge, yang terletak sekitar 400 km dari Selandia Baru.

8. NW-Rota 1, Jepang
Pada 29 April 2006, gunung ini meletus dan lava berwarna merah menyembur dari kawah NW-Rota Pit di kedalaman 560 meter di bawah laut. Foto ini diambil dari kapal selam Jason II.

9. Kick 'Em Jenny, Grenada
gunung ini berlokasi dekitar 8 km dari Grenada dan termasuk gunung berapi aktif di Laut Karibia. Gunung ini meletus pertama kali pada 1939 dan terakhir pada 2001.

10. Bransfield Strait, Antartika
Meski selalu diselimuti salju, Antartika menyimpan rangkaian gunung berapi di dasar lautnya dan kebanyakan masih aktif. Salah satunya adalah Bransfield Strait yang puncaknya menyembul di permukaan laut.

sumber:http://sangpemburuberita.blogspot.com/2011/07/10-gunung-berapi-bawah-laut-paling.html

READ MORE - 10 Gunung Berapi Bawah Laut Paling Menakjubkan

10 Kecelakaan Terburuk dalam Sejarah Penerbangan

Jika kita naik pesawat, pramugara atau pramugari pasti memberitahu agar selama penerbangan gadget yang kita miliki, baik handphone maupun Ipad harus dimatikan karena dapat berpengaruh buruk terhadap sistem navigasi pesawat. Studi terbaru yang dipublikasikan mailonsunday.co.uk bahkan memperkuat hal tersebut.

Belum lama ini mailonsunday.co.uk merilis hasil riset terbaru yang menyatakan bahwa meski hanya seorang penumpang yang mengaktifkan ponsel atau menggunakan perangkat elektronik lain selama penerbangan, sudah mampu menggangu bahkan mematikan sistem elektronik pesawat. Akibatnya, tak tanggung-tanggung, bisa jadi pesawat mengalami kecelakaan fatal.

Sebuah bocoran dari studi yang dilakukan Asosiasi Penerbangan Internasional (IATA), kelompok beranggotakan 230 maskapai penumpang dan kargo di seluruh dunia, menemukan bahwa dalam enam tahun terakhir terjadi 75 insiden terkait penggunaan gadget tersebut oleh penumpang.

Sebelumnya, dalam kurun waktu yang sama, Otoritas Aviasi Sipil Inggris menemukan terjadinya 35 peringatan tanda bahaya di pesawat yang diakibatkan penggunaan perangkat komunikasi. Disebutkan, sebuah Blackberry atau iPad dapat menyebabkan sistem auto-pilot tidak bekerja dan tanda bahaya menyala. Akibat lain, instrumen yang menuntun pilot dalam cuaca buruk juga bisa tidak bekerja.

Jaringan televisi ABC News juga melaporkan bahwa terjadi 75 insiden penggunaan gadget komunikasi, di mana 26 kasus mempengaruhi sistem auto-pilot dan kontrol pendaratan, 17 kasus mempengaruhi sistem navigasi, 15 kasus mengganggu sistem komunikasi, dan 13 menghasilkan pengaktifan tanda bahaya, bahkan beberapa pada mesin.

Penggunaan ponsel dalam pesawat diduga menjadi faktor penyebab kecelakaan sebuah pesawat pada 2003 di Selandia Baru, di mana delapan penumpang tewas. Tapi ketika itu, yang mengaktifkan ponsel bukan penumpang. Melainkan pilot yang tak sabar menelepon keluarganya di rumah.

Pada 2007, perangkat navigasi sebuah Boeing 737 di Amerika Serikat tak bekerja setelah lepas landas, akhirnya diketahui seorang penumpang mengaktifkan perangkat elektroniknya.

Daftar 10 kecelakaan pesawat paling buruk dalam sejarah ini memang bukan diakibatkan oleh penggunaan gadget dalam pesawat, namun dapat menjadi inspirasi sebagai salah satu cara mencegah terjadinya kecelakaan agar setiap kali naik pesawat, kita dapat tiba di tujuan dengan selamat. Data 10 kecelakaan terburuk ini dikutip dari telegraph.co.uk.

1. 1977: Sebanyak 583 orang tewas setelah dua Boeing 747 milik maskapai KLM (Belanda) dan Pan Am (Amerika Serikat) bertabrakan di landas pacu di Bandara Los Rodeos, Pulau Tenerif, salah satu pulau di Kepulauan Canary, Spanyol. Peristiwa ini merupakan kecelakaan tabrakan dua pesawat terburuk dalam sejarah.

2. 1985: Sebanyak 520 orang tewas saat pesawat Boeing 747 milik Japan Airlines mengalami gagal mesin dan jatuh di Gunung Osutaka. Ini merupakan kecelakaan tunggal terburuk dalam penerbangan dunia.

3. 1996: Sebanyak 349 orang tewas akibat tabrakan di udara India, yang melibatkan Boeing 747 milik Saudi Arabian Airlines dan Ilyushin-76 yang dioperasikan maskapai Air Kazakhstan.

4. 1974: Sebanyak 346 orang tewas di Prancis setelah pesawat Douglas DC-10 yang dioperasikan Turkish Airlines terjatuh. Kecelakaan diakibatkan terbukanya pintu kargo pesawat dalam penerbangan.

5. 1980: Sebanyak 301 orang tewas di Arab Saudi saat pesawat Lockheed L-1011 milik maskapai Tristar tiba-tiba terbakar di landas pacu dan upaya evakuasi sangat terlambat.

6. 1979: Sebanyak 273 orang tewas setelah pesawat McDonnell-Douglas DC-

10 mengalami kerusakan mesin dan jatuh saat baru saja lepas landas dari Chicago, Amerika Serikat. Pesawat dioperasikan oleh American Airlines.

7. 2001: Sebanyak 265 orang tewas setelah sirip ekor pesawat Airbus A300 copot setelah lepas landas, lalu terjatuh di permukiman Queens, New York.

8. 1994: Sebanyak 264 orang tewas setelah Airbus A300 milik China Airlines terjerembab saat mendarat di bandara Nagoya, Jepang, akibat kesalahan pilot.

9. 1991: Sebanyak 261 orang tewas akibat jatuhnya pesawat Nationair jenis DC-8-61, yang dicarter Nigeria Airways untuk penerbangan haji ke Mekah. Pesawat jatuh setelah lepas landas dari Arab Saudi, akibat kesalahan pada bagian roda yang memicu kebakaran pesawat.

10. 1979: Sebanyak 257 orang tewas ketika pesawat McDonnell-Douglas DC-10 yang dioperasikan Air New Zealand menabrak Gunung Erebus in Antartika, dalam penerbangan wisata.

sumber:http://sangpemburuberita.blogspot.com/2011/07/10-kecelakaan-terburuk-dalam-sejarah.html

READ MORE - 10 Kecelakaan Terburuk dalam Sejarah Penerbangan

6 Fenomena di Lautan yang Paling MIsterius

Lautan tak hanya indah dan mengerikan jika ombak sedang bergulung-gulung, sehingga kebanyakan manusia lebih memilih untuk mengaguminya dari pantai dibanding melayari hamparan air birunya yang tak berujung. Selain kedua hal tersebut, laut juga memiliki misteri dan fenomena yang di antaranya bahkan belum dapat dipecahkan penyebabnya. Jika Anda ingin tahu apa saja misteri tersebut, berikut datanya yang dikutip dari situs berita Rusia, Pravda.

1. Segitiga Bermuda
Nama ini merupakan yang paling banyak disebut dalam beberapa dekade terakhir akibat banyaknya kejadian mistrius di kawasan seluas jutaan kilometer persegi dan berada di antara tiga wilayah itu, yakni Kepulauan Bermuda, Puerto Rico, dan Fort Lauderdale.

Nama Segitiga Bermuda mulai beken ketika satu skuadron tempur yang terdiri atas lima pembom torpedo Angkatan Laut, hilang pada 5 Desember 1945. Hingga kini jasad 14 kru pesawat dan bangkai kapalnya tidak ditemukan. Menurut data, hingga kini setidaknya sudah 50 kapal dan pesawat yang dilaporkan hilang di wilayah itu.

Pada 1980-an, Segitiga Bermuda kehilangan reputasi mistisnya karena tidak lagi 'melahap' apapun yang melintas di atasnya. Namun demikian, sejumlah teori telah berupaya mengungkap misteri itu, baik dari segi pseudosains, paranormal, sampai UFO. Namun. Teori yang paling meyakinkan adalah yang dikemukakan Joseph Monaghan dari Monash University. Pada 2003, ilmuwan tersebut menulis artikel dalam American Journal of Physics. Judulnya, 'Bisakah Gelembung Metana Menenggelamkan Kapal?'

Menurut Monaghan, gelembung besar bisa terbentuk dari deposit metana padat -- yang dikenal dengan gas hidrat. Untuk diketahui gas metan bisa memadat di bawag tekanan besar di dalam laut. Deposit metana yang mirip es bisa pecah, berubah gas, dan menciptakan gelembung di permukaan air. Konsentrasi gas yang lepas bisa menyebabkan kerusakan alat elektronik pada pesawat juga kapal. Tak hanya itu, kapal bisa tenggelam di lokasi tersebut karena pengurangan kepadatan (densitas) air secara mendadak.

Fenomena lain di Segitiga Bermuda disebut Flying Dutchman - lenyapnya awak kapal secara misterius. Teori ilmiah ditawarkan untuk menjelaskan dari hilangnya para pelaut itu. Yakni infrasonik. Beberapa ilmuwan yakin, infrasonik itu ditimbulkan gelembung gas metana saat naik ke permukaan.

Getaran infrasonik memicu resonansi berbahaya di jantung dan pembuluh darah. Saat itu, manusia yang terkena bisa terserang panik. Ini mungkin yang membuat para pelaut panik dan melompat ke luar kapal - untuk melepaskan diri dari perasaan aneh yang menimpanya.

Bagaimanapun, tak ada satupun teori yang menjelaskan, mengapa pada pertengahan tahun 1980-an, Segitiga Bermuda berhenti melahap kapal dan pesawat. Mungkin karena kemajuan teknologi pesawat dan kapal.

2. Laut Sargasso
Banyak orang menyamakan Laut Sargasso dengan Segitiga Bermuda. Padahal perairan ini terdapat di tenggara Segitiga Bermuda di Samudera Atlantik. Ada beberapa keunikan di wilayah ini. Samudera bergerak searah jarum jam, tedapat banyak alga Sargassum di dalamnya.

Laut ini memiliki pusaran raksasa yang memiliki aturannya sendiri. Temperatur di luar pusaran jauh lebih tinggi dari bagian luarnya. Sejumlah orang yang berlayar di sana mengaku melihat fatamorgana: misalnya, Matahari terbit di Timur dan Barat dalam waktu bersamaan.

Richard Sylvester dari University of Western Australia berpendapat, pusaran raksasa Sargasso bersifat sentrifugal -- yang lantas menciptakan pusaran kecil yang mencapai wilayah segitiga bermuda. Pusaran kecil ini menimbulkan siklon mini di udara -- cukup kuat untuk mencelakakan sebuah pesawat kecil.

3. Laut Setan (Devil's Sea)
Ini adalah wilayah di Pasifik, sekitar Pulau Miyake - 100 kilometer Selatan Tokyo. 'Saudara' Segitiga Bermuda ini tidak bisa ditemukan di peta manapun, namun para pelaut memilih untuk menghindarinya. Badai bisa muncul secara tiba-tiba dan menghilang sama mendadaknya. Paus, lumba-lumba, bahkan burung tak hidup di wilayah itu. Sembilan kapal menghilang dalam waktu lima tahun pada tahun 1950-an. Yang paling terkenal adalah menghilangnya Kaiyo Maru No.5, kapal riset Jepang.

Laut Setan berada di kawasan seismik yang sangat aktif. Lantai laut bergerak konstan. Pulau vulkanik muncul dan menghilang secara reguler. Wilayah ini juga diketahui sangat aktif aktivitas siklonnya.

4. Tanjung Harapan
Daerah ini juga dikenal sebagai Tanjung Badai. Kapal-kapal besar tenggelam dalam kurun waktu ratusan tahun. Sebagian besar kapal hancur karena cuaca buruk, khususnya ombak mematikan, atau 'cape roller'. Para ilmuwan menyebutnya gelombang soliter -- yang tingginya bisa mencapai 30 meter, sejatinya terdiri dari dua ombak yang bergabung menjadi satu.

Gelombang raksasa itu menciptakan rongga besar, yang tingginya hanya sedikit lebih rendah dari gelombang itu. Meski fenomena ombak ini bisa terjadi di laut lainnya, namun area di Tanjung Harapan yang paling bahaya.

5. Bagian Timur Samudera Hindia dan Teluk Persia
Daerah ini dikenal fenomena yang sangat mengesankan dan misterius: lingkaran cahaya raksasa yang berputar-putar di permukaan air.

Ahli kelautan Jerman, Kurt Kahle percaya, fenomena itu adalah akibat dari gempa bawah laut, yang menimbulkan pendaran plankton. Lalu timbul gerakan seperti putaran roda. Namun, hipotesis ini menuai kritik akhir-akhir ini karena belum mampu menjelaskan transformasi lingkaran cahaya secaralogis. Sains modern juga belum mampu menjelaskan bentuk lingkaran sempurna obyek tersebut. Karenanya, muncul teori baru yang sebenarnya lebih tak masuk akal: UFO.

6. Pusaran air (maelstrom)
Meski tak terlalu mengesankan seperti pusaran air di Laut Sargasso. Namun para pelaut tahu fenomena menakjubkan tentang pusaran jenis ini. Pusaran air ini terjadi dua kali sehari, di bagian barat laut Laut Norwegia Kata 'maelstrom' dipopulerkan oleh Edgar Alan Poe. Maelstrom adalah air yang berputar kuat dan besar. Permukaan air dari pusaran lebihrendah puluhan meter dari permukaan air laut. Kekuatannya puluhan kali lipat dari arus biasa.

Yang aneh, pusaran berubah arah berlawanan setiap tiga sampai empat bulan. Bisa terjadi di manapun, termasuk Segitiga Bermuda. Diyakini, pusaran berputar berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di bagian bumi selatan.

sumber:http://sangpemburuberita.blogspot.com/2011/07/6-fenomena-di-lautan-yang-paling.html

READ MORE - 6 Fenomena di Lautan yang Paling MIsterius